Baiklah kali ini gue mau mereview sebuah anime sport yang berjudul Tamayomi. Tamayomi adalah anime yang menceritakan seorang perempuan kelas 1 SMA yang bernama Yomi Takeda yang berkeinginan untuk membentuk sebuah klub baseball di sekolahnya. Namun, klub baseball di sekolah yang ia tempati sudah hampir bubar/ditiadakan, karena hampir semua anggotanya sudah keluar.
Kiri Yomi, Kanan Tama |
Yomi bertemu dengan teman masa kecilnya yang bernama Tamaki Yamazaki yang sudah tidak lama bertemu semenjak SMP. Pada saat masa SMP Yomi pernah memasuki klub baseball namun dia keluar karena lemparan yang ia lakukan sebagai pitcher terlalu kuat, sampai catchernya pun tidak sanggup menangkap bolanya. Karena Yomi tahu kalau Tama adalah seorang catcher karena dari kecil mereka sering bermain lempar tangkap, merekapun mencoba untuk mengetes lemparan Yomi. Tama pun berhasil dan tanpa disadari ada dua orang yang rupanya memerhatikan mereka yaitu saudara kembar yang bernama Yoshino dan Ibuki Kawaguchi. Dari situlah mereka akhirnya perlahan-lahan membentuk klub baseball di sekolahnya dan beberapa orang lainnya ikut bergabung samapi menjadi satu tim.
Klub baseball di seri Tamayomi ini semuanya adalah perempuan. Yomi dan teman-temannya memiliki tujuan untuk menjadi pemenang tim baseball di tingkat nasional. Namun, karena beberapa pemainnya kurang berpengalaman ini menjadi sebuah halangan tersendiri.
Oke mungkin cukup sinopsisnya. Kita lanjut ke pembicaraan selanjutnya.
Rating dari seri ini cukup mengenaskan di salah satu forum anime yaitu myanimelist. Kenapa? mari kita bahas.
Story
Jalan cerita dari anime ini memang tidak jauh berbeda dari anime-anime sport yang lain. Dimulai dari pengenalan anggota dan seterusnya. Konflik yang ada di anime ini pun hampir tidak berasa, hanya berfokus pada masa lalu dan tokoh-tokoh tertentu saja, namun di akhir episode Tamayomi benar-benar memberikan klimaksnya. Mungkin karena sudah banyak anime bertema baseball seperti Major 2nd yang sudah memiliki 2 season, tentu jika dibandingkan akan terasa sangat berbeda. Pengembangan plot yang cukup perlahan mungkin membuat beberapa penonton kurang menikmati Tamayomi di awal episode. Tetapi secara keseluruhan cerita yang diberikan cukup tersampaikan.
Animasi
Animasi pada Tamayomi bisa dibilang cukup standar. Meski ada beberapa bagian yang kurang terlalu mulus tetapi masih bisa dinikmati. Lagipula fokus utama anime ini tertuju pada paha, mungkin yang memiliki fetish paha akan menikmatinya? Oke, ga perlu dibahas lebih jauh soal paha, dan jujur gue bukan penyandang fetish paha. Salah satu episode sempat dirilis dalam keadaan mentah pada versi streaming. Itu benar-benar salah satu kesalahan yang cukup fatal, karena banyak yang kecewa termasuk gue padahal udah mencoba memberi sebuah perhatian, dan gue hampir berhenti ngikutin tapi gue masih bertahan nonton sampai tamat dan jujur semua itu terbayarkan. Soal animasi secara keseluruhan ngga terlalu buruk tapi mungkin ada juga yang bingung ngebedain antar karakter satu dengan yang lain kayak gue.
BGM
Jujur gue ngga begitu merhatiin bgm-nya jadi ya gue rasa bagus-bagus aja, openingnya juga lumayan.
Yah, mungkin itu aja kali ya review tentang Tamayomi. Salah satu anime dengan rating rendah di musim spring 2020. Tapi, patut ditonton sih kalo mau, karena ngga begitu mengecewakan setidaknya untuk yang suka anime yang menonjolkan karakter-karakter wanita.
Skor untuk Tamayomi 7.2/10 not bad
nb: last episode makes me cry and my entire body was shaking
Comments
Post a Comment