Makhluk itu menuju ke rumah yang berada di sebelah kananku. Rumah itu diisi oleh seorang laki-laki berkepala botak. Sebelum terlambat, aku berusaha untuk memindahkan koinnya ke rumah yang berada di tengah sisi vertikal, yang merupakan rumah pertama. Kukonsentrasikan pikiranku untuk memindahkan koinnya, hanya sekitar lima detik koin besar itu sudah berpindah. Orang yang berada di rumah itu melihat ke arahku, kelihatannya dia marah, itu sudah wajar karena nyawa kami semua sedang dipertaruhkan.
Sosok itu sudah memasuki rumah yang berada di sebelah kananku. Pria itu juga ketakutan dan merangkak mundur sampai ke ujung rumah. Makhluk itu menancapkan cakarnya ke lantai rumahnya, dan membuka lantai rumah itu dengan paksa. Makhluk itu perlahan keluar dari rumah itu dan pria berkepala botak itu masih meringkuk di ujung rumahnya.
Makhluk itu kemudian berjalan cukup cepat, ia menuju ke sisi vertikal. Aku berharap kalau dia tidak memasuki rumah yang berada di tengah-tengah. Orang yang berada di rumah itu pun panik dan mencari cara untuk keluar. Ia pun menemukan jalan keluar di belakang rumah dan bersembunyi di balik rumah sebelahnya. Saat makhluk itu memasuki rumahnya, makhluk itu membuka lantai dan langsung mengambil koinnya. Makhluk itu melihat ke segala arah dan tubuhnya perlahan semakin membesar dan menjadi berwarna kemerahan.
Makhluk itu meraung dengan sangat keras dan menghancurkan rumah tadi. Ia menuju ke rumah di sebelah kiri rumah yang hancur tadi. Orang yang berada di rumah itu menggeleng-gelengkan kepalanya saat wajah makhluk itu mendekatinya. Makhluk itu mengeluarkan orang yang berada di dalam rumah itu kemudian menghancurkan tembok belakang rumah itu. Makhluk itu menemukan orang yang bersembunyi tadi dan menyeretnya ke tengah-tengah ruangan ini.
"KALIAN SEMUA KELUARLAH!!!" Seru makhluk itu dengan suara yang sangat keras.
Kami semua pun keluar dan menuju ke tengah ruangan di mana ketiga orang-orang yang berada di sisi vertikal sudah dikumpulkan dan duduk bersimpuh berjajar. Makhluk itu berdiri di belakang mereka dengan koin berada di tangan kirinya.
"SALAH SATU DARI KALIAN MELARIKAN DIRI, INI SANGAT MEMBUATKU KESAL! INILAH AKIBATNYA! PERHATIKAN DENGAN BAIK_BAIK, ORANG-ORANG INI AKAN MENANGGUNG AKIBATNYA!"
Cakar-cakar di tangan kanan makhluk itu menjadi semakin panjang. Makhluk itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi bersiap untuk mengeksekusi mereka bertiga. Mereka hanya bisa tertunduk karena tangan dan kaki mereka pun ditahan dengan "akar" yang dibuat oleh makhluk itu.
"TUTUP MATA KALIAN!"
Lalu, beberapa detik kemudian...
SREEES
Aku menutup mataku, aku merasakan sepercik cairan mengenai tubuhku. Orang-orang di sebelahku terutama perempuan, mereka berteriak dan menangis sangat kencang.
Kubuka mataku perlahan, ketiga orang itu sudah tergeletak di atas kolam berwarna merah gelap yang mengilap. Makhluk yang mengeksekusi kembali ke wujud asalnya. Ia berjalan perlahan melewati kami sambil mengucapkan, "Kalian semua bisa kembali, tadi itu menyenangkan, HAHAHA!". Saat aku kembali memerhatikan ketiga orang yang tergeletak mereka kembali bangun.
"A-apa yang terjadi?" Tanyaku bingung.
"Hahahaha, ini cuma cairan pewarna," kata salah satu dari mereka.
"Ta-tapi, bagaimana?" Tanya salah satu perempuan yang masih terisak-isak.
"Makhluk itu membisikkan kami melalui pikiran, kalau sebenarnya ini hanyalah permainan, benar-benar permainan, tidak ada yang akan kehilangan nyawa."
"Tapi cakar itu..."
"Itu hanyalah mainan dan di dalamnya berisi cairan itu. Tapi, apa sebenarnya makhluk itu?"
Tidak ada yang bisa menjawabnya, kami pun tertawa bersama dan meninggalkan ruangan itu tanpa tahu bagaimana kami bisa sampai ke sana dan apa atau siapa sebenarnya makhluk yang menghuni ruangan itu. Setelah, melewati pintu gerbang yang gelap tiba-tiba aku sudah kembali ke tempat tidurku.
Comments
Post a Comment