Fanfic Moona Hoshinova, Airani Iofifteen, Dan Ayunda Risu | Pertemuan Aneh Seekor Tupai Dengan Dua Alien
Dari kiri ke kanan: Risu, Moona, and Iofi |
Ayunda Risu |
Setelah beberapa detik hembusan angin itu mulai berhenti dan cahaya itu mulai memudar, Risu mengucek-ngucek matanya, lalu...
"Moshi, Moshi!"
Terdengar suara dari sekitar Risu berada, Risu perlahan membuka matanya dan mencoba untuk memeriksa keadaan di sekitarnya, "Si-siapa itu!?" Risu panik karena di sana sangat gelap, Risu menjadi kesulitan untuk melihat.
"Boo!" Sebuah wajah tiba-tiba nampak dihadapan Risu.
"Waaa!" Risu kaget dan membuatnya terjatuh.
"Halo." Wajah itu mendekati Risu lagi.
Airani Iofifteen |
Risu melihat wajah yang sangat imut dan menggemaskan, meskipun gelap tetapi karena wajah itu terlalu dekat, risu bisa melihatnya cukup jelas. "Ja-jangan makan aku!" Risu merangkak mundur.
"Tenang, aku datang dengan baik-baik," kata si imut itu sambil mengarahkan tangannya untuk membantu Risu bangun.
"Te-terima kasih, emang kamu siapa?"
"Aku Iofi. Aku berasal dari planet Iolyptos, kalo kamu?"
"Aku Risu."
Tak lama terlihat sebuah meteor melintas dan jatuh di dekat mereka.
"Waaah, apa itu? Bintang jatuh?" Tanya Risu.
"Jangan jangan!?" Iofi panik dan seketika berlari secepat kilat ke arah meteor itu jatuh. Iofi tak sadar kalau dia masih menggenggam tangan Risu.
"Wewewewe." Risu melayang-layang karena tangannya digenggam erat Iofi.
Iofi sampai di tempat meteor itu jatuh, dan baru sadar ia menggenggam sesuatu, "ya ampun! Risu, kamu nggapapa? Waduu maaf."
"Ng...nggapapa kok, hehe..." Risu tergeletak pingsan.
Seberkas cahaya ungu menerangi kawah yang dibuat oleh meteor itu. Semakin lama semakin terang, Iofi menggunakan telapak tangannya untuk menghalangi cahaya masuk ke matanya. Beberapa detik kemudian terjadi ledakan cahaya berwarna ungu yang hampir menyelimuti seluruh hutan.
Terdengar suara dari kawah itu, "Co...la..." Iofi membuka matanya dan melihat sesosok makhluk sedang berdiri di atas sebuah bola meteor dengan rambut yang menyala-nyala keunguan. Suara itu semakin terdengar jelas, "koka kola, coca cola."
Iofi menghampiri makhluk itu, "Ha-halo?" Iofi menyapanya saat beberapa langkah di dekatnya.
"Koka kola! Coca cola! Ko...?" Makhluk itu berhenti berbicara dan membalikkan badan ke arah Iofi kemudian mendekatinya.
Moona Hoshinova |
"Cantiknya..." Kata Risu dari atas kawah melihat sebuah rambut yang berwarna ungu menerangi kawah itu. Risu menyusul Iofi, "ini siapa Iofi?"
"Waah! Risu kamu ngagetin aja! nggatau Iofi juga."
"Coca cola?" Makhluk dengan rambut bercahaya itu menganalisa wajah Iofi dan Risu.
"Iofi dia ngomong apa sih? Cantik cantik kok ngomongnya kayak gitu."
"Nggatau juga Risu. Umm, nama kamu siapa?"
"N-nama...? Nama...Moona." Jawab makhluk itu seperti kebingungan.
"Moona? Namanya bagus banget, aku Risu."
"Kalo aku Iofi. Moona ngerti omongan kita?"
"NGERTI DONG!"
Iofi dan Risu kaget. "Terus kenapa tadi kayak orang bingung gitu!?" Kata Risu Protes.
"Hehe, Moona cuma ngerjain kalian."
Setelah itu Moona, Risu, dan Iofi pergi ke rumah Risu, karena sudah sangat malam dan Risu mulai mengantuk. Moona dan Iofi pun menceritakan kenapa mereka bisa sampai ke Bumi kepada Risu sambil berjalan. Iofi bercerita kalau ia sedang kabur dari rumahnya, tetapi karena saat melintasi Bumi bensin UFO-nya habis, jadi ia mendaratkannya di sini sambil mencari bahan bakar untuk UFO-nya atau mungkin tinggal di sini. Sedangkan Moona datang menggunakan pesawat berbentuk bola yang ia kendarai, ketika berada di dekat bumi, pesawatnya menabrak sebuah satelit dan membuat mesinnya rusak, akhirnya pesawatnya hilang kendali dan jatuh ke Bumi.
Mereka pun sampai di rumah Risu. "Selamat datang di rumah Risu," kata Risu saat ia membuka pintu depan rumahnya.
"Wah bagus banget."
"Iya mirip di film-film."
"Emang di luar angkasa ada film ya?"
Moona dan Iofi serempak menjawab, "ADA DONG!"
Risu memersilakan mereka untuk duduk di kursi panjang yang di depannya terdapat meja sepanjang kursi itu. Mereka bersebelahan sedangkan Risu pergi mengambilkan cemilan dan minuman hasil curiannya beberapa hari lalu.
"Silakan dinikmati," kata Risu sambil tersenyum saat menaruh nampan di atas meja.
"Terima kasih." Jawab Moona dan Iofi berbarengan.
"Ih, daritadi barengan terus ngomongnya!" Kata Iofi protes.
"Nggapapa dong katanya kalo suka ngomong barengan berarti jodoh," kata Moona sambil tersenyum ke arah Iofi.
Pipi Iofi berubah menjadi merah "b-baka" ucapnya sangat pelan.
Keduanya menyantap makanan yang dihidangkan oleh Risu. Risu duduk berhadapan dan memerhatikan mereka makan dengan lahap.
"Ini enak banget, ini namanya apa?" Tanya Iofi.
"Itu namanya kacang mede. Itu kacang kesukaan Risu!"
"Loh, loh! Moona! Rambut kamu!" Iofi panik melihat rambut Moona yang semakin terang dan berusaha menjauhi Moona.
Risu berusaha menutup matanya dan menghalangi cahaya dengan telapak tangannya "Aaah! Rambut Moona perlahan menyilaukan!"
"Hehe, maaf ya rambut Moona emang suka begini kalo Moona lagi seneng," kata Moona.
"Waduu, bisa-bisa nanti Risu mimpi kehidupan kedua," kata Risu.
Iofi memperbaiki duduknya ke tempat semula saat cahaya Moona mulai memudar. "Emangnya kamu seneng kenapa Moona?" Tanya Iofi penasaran.
"Ini enak banget, Moona, Moona belom pernah makan yang seenak ini," kata Moona sambil terus mengambil kacang mede dan memakannya dengan cepat. Iofi dan Risu bengong melihatnya.
"Syukur deh kalo Kalian suka," kata Risu, senang, walaupun makanan itu dari hasil curian.
Mereka pun bercanda tawa menghabiskan malam itu dengan berpesta kacang mede. Karena terlalu senang, dan kenyang Risu tertidur lebih dulu, sedangkan Iofi dan Moona....
~FIN~
Comments
Post a Comment