Halo, kali ini gue mau membahas isu yang lagi hangat diperbincangkan saat ini dan melibatkan video game, lagi, dimana gue juga udah membahas tentang dampak dari sebuah video game. Mungkin ini juga sekaligus bisa menjadi kelanjutan dari bahasan itu. Isu ini beredar entah darimana datangnya, karena gue tau ini dari meme tentang hal ini. So, ini adalah pendapat gue mengenai isu ini.
Tak bisa dipungkiri, video game dapat mempengaruhi sesorang, entah itu ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk. Seseorang bisa menjadi pemalas karena terlalu sering bermain video game, seeorang bisa juga berprestasi dengan bermain video game. Dan seperti yang kita tau dan juga sudah dibahas di artikel tentang dampak dari video game kalau ada berbagai macam genre atau tipe-tipe video game. Strategi, puzzle, petualangan, platforming, shooter, permainan kartu, permainan papan, dan masih banyak lagi belum lagi gabungan antara tipe-tipe yang lainnya. Dari sini gue udah bisa mengambil kesimpulan kalau kita tidak bisa menggunakan kata "video game" sebagai penyebab suatu masalah.
Memang di luar sana banyak video game bertema kekerasan, dan tentunya sudah diberikan peringatan pada setiap covernya, dan itu wajib. Jadi, tidak mungkin seseorang bisa sembarangan bermain video game tertentu dengan pengawasan. Yang jadi masalahnya di sini adalah kurangnya pengawasan baik dari internal maupun eksternal. Pengawasan internal dari keluarga atau orang-orang terdekat, kadang menyepelekan sebuah video game dan membiarkan anggota keluarganya memainkan video game yang seharusnya tidak patut untuk dimainkan atau hanya sekedar ikut menonton pada usianya. Faktor eksternal dari para penjual yang terkadang tidak peduli tentang usia pemainnya meskipun mereka sudah mengerti ada label untuk memberitahu usia minimal untuk memainkan video game tersebut, yang penting laku, meski tidak semua penjual seperti itu dan sepertinya jarang?
Ingat peristiwa seorang anak terbunuh karena bermain smack down oleh temannya? Ini membuktikan apa yang mereka tonton pasti akan ditiru meskipun sudah ada peringatan untuk tidak mempraktikannya di rumah. Begitu pula video game, Ini tentunya seperti yang udah gue tulis di atas bisa mempengaruhi kita sebagai seseorang yang bermain video game. Meskipun begitu, di setiap permainan terutama yang bertema kekerasan pasti akan ada sebuah peringatan kalau video game tersebut mengandung kekerasan dan lain-lain. Tetapi, isu tentang video game menyebabkan kekerasan tidak dilakukan oleh orang di bawah umur, dari yang gue tau. Ini muncul dikarenakan kejadian-kejadian "penembakan" di beberapa tempat di suatu tempat.
Menyalahkan video game sebagai penyebab adanya kekerasan sepertinya tidak bisa begitu saja, buat gue. Dan ada sebuah video tentang pengaruh video game terhadap otak manusia, judulnya kalau tidak salah "What video games do to your brain?" dan di dalam video tersebut disebutkan rata-rata orang yang bermain video game memiliki pemikiran logika di atas rata-rata. Jadi, gue rasa ketika seseorang yang sering bermain video game, mereka akan berpikir lebih dulu sebelum bertindak.
Jadi, apakah video game menyebabkan kekerasan? buat gue mungkin. Seseorang bisa saja mengabaikan apa yang sudah diperingatkan, tidak peduli itu baik atau buruk. Benar, orang bisa kesal karena bermain video game, bisa karena diganggu atau karena apa yang terjadi di dalam video game tersebut. Kalau sampai melakukan kekerasan mungkin juga karena stress yang sedang mereka alami.
Comments
Post a Comment